Ibu sedang dalam tahap memberikan ASI eksklusif untuk si Kecil? Mengetahui tanda bayi kenyang minum ASI jadi salah satu hal yang harus diketahui, lho. Tujuannya tentu agar bayi tidak kekenyangan hingga memicu muntah (gumoh).
Lalu, apa saja tanda-tandanya? Artikel ini akan membahas tentang cara mengetahui bayi yang sudah kenyang saat konsumsi ASI. Selanjutnya, juga perihal efeknya apabila kekenyangan. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Bagaimana Mengetahui Bayi Kenyang Minum ASI?
Meskipun belum bisa berbicara, namun bayi bisa menunjukkan tanda-tanda tertentu mengenai kondisi tubuhnya. Misalnya, ketika merasa kenyang setelah minum ASI maka bayi bisa bersuara dan melakukan gerakan tertentu.
Suara atau gerakan tubuh tertentu bisa Ibu indikasi sebagai tanda untuk memberhentikan pemberian ASI pada si Kecil. Pasalnya, apabila tidak dilakukan maka bayi bisa kekenyangan.
Umumnya, bayi yang terlalu kenyang akan ASI akan mengalami muntah. Tapi, apabila kondisi ini tidak dipahami dengan baik oleh orang tua maka tidak jarang membuat bayi merasa tidak nyaman. Akibatnya bisa semakin parah, seperti gangguan pada pencernaan, menurunnya nafsu makan, hingga rewel dan sulit tidur.
Kondisi tersebut bisa Ibu cegah dengan mengetahui secara detail tanda bayi sudah kenyang minum ASI. Oleh karenanya, Ibu perlu menyimak ulasan berikutnya.
Tanda Bayi Sudah Kenyang Minum ASI

Berikut beberapa tanda yang biasanya bisa Ibu lihat apabila bayi sudah kenyang minum ASI:
1. Menolak Payudara
Saat sudah merasa kenyang, bayi biasanya menolak payudara ketika ditawarkan. Hal ini sebagai salah satu bentuk penolakannya yang untuk minum ASI.
Pasalnya, bayi memang belum bisa berbicara pada orang tuanya. Oleh karenanya, gerak menolak payudara bisa jadi salah satu tanda yang muncul.
2. Memalingkan Wajah
Selain menolak, tanda bayi sudah kenyang karena minum ASI juga bisa dilihat dari cara ia memalingkan wajah. Biasanya, kondisi ini bisa dilihat saat Ibu menyodorkan ASI maka wajahnya langsung berpaling ke arah lain.
Apabila bayi sudah melakukan gerakan tersebut maka bisa dipastikan bahwa ia telah kenyang minum ASI.
3. Rewel
Bayi yang rewel juga bisa menjadi tanda kalau ia sudah kenyang minum ASI, terlebih jika dalam kondisi sedang menyusu. Pasalnya, rasa kenyang yang muncul akan ditanggapi atau direspon oleh bayi dengan sesuatu.
Nah, rewel itu sendiri merupakan respon akibat kekenyangan yang dirasa membuatnya tidak nyaman. Hal ini perlu Ibu waspadai karena rewel pada bayi tidak hanya karena mereka lapar. Tapi, juga bisa karena kekenyangan.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bercak Putih Pada Kulit Bayi Karena ASI
4. Bergerak Naik Turun
Bayi sangat mungkin menggerakkan tubuh dan kakinya naik dan turun ketika ia sudah merasa kenyang.
Hal ini dikarenakan ia merasa tidak nyaman untuk menerima kembali ASI yang disodorkan. Pasalnya, pencernaannya sudah merasa kenyang. Oleh karenanya, menggerakkan tubuh dan kaki adalah solusi bayi yang kekenyangan.
5. Rewel, Gelisah, atau Menggeliat
Kekenyangan setelah minum ASI bisa membuat anak menjadi rewel, misalnya tiba-tiba menangis. Kondisi ini juga sering diiringi dengan tanda lain, seperti gelisah dan tubuh yang menggeliat.
Pasalnya, bayi merasa bahwa tubuhnya dalam keadaan tidak nyaman. Oleh karenanya, ia melakukan tangisan dan gerakan sebagai tanda.
6. Muntah atau Gumoh
Gumoh merupakan istilah yang sangat umum digunakan pada bayi. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika bayi mengalami muntah, salah satunya akibat kekenyangan ASI. Pasalnya, mengonsumsi air susu ibu memang bisa membuat bayi kenyang. Apabila berlebihan maka bisa memicu kekenyangan.
Seperti Ibu ketahui, ASI merupakan sumber makanan utama dan satu-satunya pada awal kehidupan bayi.
Hal ini dikarenakan dikarenakan sistem pencernaannya yang belum mampu mengolah berbagai jenis makanan. Tapi, memberikan ASI secara berlebihan juga bukan tindakan yang tepat. Jadi, gumoh juga bisa menjadi pertanda bayi kekenyangan ASI.
Efek Bayi Terlalu Kenyang

Sesuatu yang kurang atau lebih memang tidak baik untuk setiap orang, termasuk bayi dan anak-anak. Terlebih, apabila mereka mengalami kekenyangan. Sebab, kekenyangan akibat mengonsumsi makanan atau ASI memiliki efek tertentu bagi bayi seperti:
1. Perut Kembung
Bayi yang kekenyangan biasanya akan mengalami perut kembung. Hal ini bisa terjadi dikarenakan udara masuk selama ia minum atau makan. Proses makan dan minum yang terjadi secara terus-menerus hingga kekenyangan akan memicu penumpukan udara di dalam perut. Hasilnya, perut menjadi kembung dan tidak nyaman.
2. Muntah atau Gumoh
Selanjutnya, efek yang akan muncul biasanya bayi akan mengalami muntah-muntah. Hal ini dikarenakan volume makanan atau minuman yang sudah berlebihan di dalam perut. Akibatnya, keduanya bisa keluar bersamaan keluarnya udara lewat mulut.
3. Rewel dan Sulit Tidur
Kekenyangan juga bisa mengganggu kualitas tidur bayi. Alasannya, kondisi perut yang tidak nyaman akan memicu bayi rewel di malam hari. Kondisi ini tentunya akan mengganggu waktu sekaligus istirahatnya di malam hari. Apabila dibiarkan terus-menerus maka bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
4. Gangguan Pencernaan
Sistem pencernaan memiliki peran penting dalam tubuh. Memberinya makan atau minum yang berlebihan akan membuat fungsi-fungsinya terganggu. Akibatnya, tubuh penyerapan nutrisi jadi terhambat sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Itulah beberapa efek bayi yang terlalu kenyang, baik karena makan maupun minum. Sebagai orang tua, Ibu harus mencegah terjadinya hal tersebut, misalnya dengan mengetahui tanda-tanda bayi kekenyangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Bagaimana Jika Bayi Sudah Kenyang Tapi Masih Ingin Menyusu?
Melansir laman National Health Service, menyusui bayi sebenarnya berbeda-beda sesuai dengan kondisi bayi. Sebab, ada bayi yang menyusu setidaknya 8 kali setiap 24 jam selama seminggu pertama.
Kondisi tersebut merupakan hal yang wajar, meskipun harus tetap dalam batasan normal. Pasalnya, memberikannya secara berlebih, terutama dalam keadaan sudah kenyang maka bisa memicu bayi justru lebih rewel dan manja.
Meski demikian, pemberian ASI eksklusif memang sangat disarankan hingga sampai 6 bulan usia pertama kehidupan. Hal ini dikarenakan pemberian ASI bersama makanan padat bisa dimulai setelah usia 6 bulan. Kombinasi ini merupakan yang terbaik untuk usia tersebut.
Tidak ada batasan khusus untuk menyusui bayi, tapi umumnya hingga mereka berusia 2 tahun. Pasalnya pada usia ini, bayi akan mulai mengonsumsi makanan lain. Memberikannya dengan ASI adalah pilihan yang ideal.
Itulah batasan pemberian ASI yang perlu Ibu ketahui, baik agar tidak kekenyangan maupun tidak berlebihan. Tapi, apabila terlanjur si Kecil mengalami kekenyangan akibat minum ASI maka akan muncul berbagai efek yang mungkin muncul, seperti kembung, muntah, hingga perut tidak nyaman.

Apabila kondisi tersebut terjadi, Ibu bisa memberikan Waji Minyak Telon Bayi. Formula sembilan bahan alami, seperti minyak adas, minyak kayu putih, dan minyak bawang merah mampu membantu meredakan perut kembung.
Selain itu, Waji telon juga mampu memberikan 4 Perlindungan Alami seperti:
- Membantu memberikan rasa hangat pada bayi.
- Membantu meredakan gejala masuk angin, perut kembung, dan mual.
- Aromanya membantu menghindari gigitan nyamuk dan serangga.
- Membantu meringankan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit akibat gigitan nyamuk dan serangga.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk, sediakan Waji Minyak Telon Plus di rumah untuk mencegah si Kecil dari kembung akibat kekenyangan ASI! Waji Minyak Telon Plus, Sehangat Kasih Ibu.