Apakah Ibu pernah mendengar istilah wonder week? Istilah ini sangat dekat dengan kehidupan bayi, sebab berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu tanda ketika bayi mengalaminya, yaitu mereka lebih rewel daripada biasanya.
Sebaiknya, Ibu tidak perlu khawatir karena fase wonder week memang umum terjadi pada bayi. Alih-alih terlalu khawatir, Ibu justru bisa memahami lebih dalam mengenai ciri-ciri, tindakan yang bisa dilakukan, dan usia bayi saat mengalaminya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Fase Wonder Week?
Fase wonder week adalah masa atau periode dalam perkembangan bayi yang ditandai dengan lompatan signifikan dalam perkembangan mental. Selain itu, bayi juga menunjukkan keterampilan-keterampilan baru yang biasanya tidak dilakukan sebelumnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan saat bayi dalam fase wonder week? Ibu bisa melakukan berbagai upaya, baik untuk si Kecil maupun diri sendiri. Tujuannya agar kondisinya tidak semakin parah, baik pada bayi maupun Ibu sebagai orang tua.
Melansir berbagai sumber, berikut tindakan-tindakan yang bisa Ibu lakukan:
Lebih sabar dan pengertian
Sejauh ini, Ibu pasti sudah sangat sabar untuk menghadapi si Kecil, terlebih di awal-awal kehidupannya. Tapi, ketika ia masuk dalam fase lompatan perkembangannya, Ibu harus lebih sabar dan pengertian.
Pasalnya, kondisi yang sering menguji kesabaran, seperti rewel, sulit diatur, dan lain sebagainya itu sifatnya sementara. Selain itu, juga tanda dari proses perkembangan yang sedang dilewatinya.
Oleh karenanya, Ibu tidak perlu terpaku pada kebiasaan yang ketat, melainkan fokus memberikan rasa aman dan nyaman untuk si Kecil.
Memberikan perhatian ekstra
Selanjutnya, Ibu juga bisa melakukan tindakan-tindakan ekstra, salah satunya perihal perhatian. Caranya bisa dengan meluangkan banyak waktu untuk bermain bersama si Kecil, menyusui, dan memberikan pijatan yang rutin.
Berbagai tindakan tersebut nyatanya akan membantu bayi melalui fase wonder week. Tentunya, memberikan perhatian ekstra akan memberikan rasa nyaman dan aman pada bayi, sehingga ia bisa melewati fase-fase lompatan perkembangannya.
Menjaga rutinitas harian
Meskipun Ibu tidak perlu melakukan rutinitas secara ketat, namun menjaga rutinitas harian tetap perlu dilakukan. Pasalnya, tindakan ini akan mendukung rasa aman dan kestabilan pada bayi. Beberapa jenis rutinitas harian yang perlu dijaga, seperti waktu istirahat, tidur, makan, dan bermain. Menjaga waktu-waktu tersebut juga akan mendukung mereka untuk memaksimalkan masa lompatan perkembangan.
Mengenali tanda-tanda yang muncul
Tindakan yang juga tidak kalah penting selanjutnya adalah mengenali tanda-tanda wonder week pada bayi. Sebab, bayi umumnya akan menunjukkan tanda, seperti jadi lebih rewel dibanding biasanya, mudah terganggu, dan perubahan pola tidur.
Tidak hanya itu, tanda yang lebih parah biasanya juga muncul, seperti gangguan pencernaan, perubahan nafsu makan, dan kolik. Apabila si Kecil sampai mengalami beberapa hal tersebut maka bisa dipastikan ia akan sangat rewel. Saat itulah, Ibu harus segera membawanya ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Oleh karenanya, mengenali tanda-tandanya, baik yang ringan maupun berat akan membantu Ibu menentukan tindakan yang tepat.
Berusaha untuk menenangkan bayi
Apabila si Kecil mulai menunjukkan tanda-tanda rewel maka Ibu bisa melakukan tindakan-tindakan untuk menenangkannya. Beberapa tindakan yang bisa jadi referensi, seperti perdengarkan musik klasik atau white noise, memandikan bayi dengan air hangat, berikan minyak telon yang membantu menghangatkan sekaligus merilekskan tubuh, dan pijat lembut badan bayi.
Ibu bisa memilih Waji Minyak Telon Plus untuk si Kecil karena kandungan 9 bahan alaminya yang mampu memberikan 5 Perlindungan Alami. Beberapa perlindungan yang mampu diberikan Waji telon adalah membantu menghangatkan dan merilekskan tubuh. Manfaat ini bisa didapatkan dengan mengoleskannya ke badan setelah mandi. Sebab, Waji Minyak Telon Plus, sehangat kasih Ibu.
Baca juga: Kado untuk Bayi, Lucu dan Bermanfaat!
Hindari panik berlebih
Sebagai orang tua, alih-alih merasa panik saat si Kecil mengalami masa wonder week, Ibu justru harus mengendalikan emosi. Pasalnya, panik justru akan memicu kesalahan dalam melakukan tindakan-tindakan pada bayi. Oleh karenanya, mengelola emosi akan sangat penting ketika menghadapi si Kecil yang sedang dalam fase lompatan perkembangan.
Menciptakan lingkungan yang tenang
Lingkungan yang tenang juga akan sangat berpengaruh pada salah satu fase dalam perkembangan bayi, yaitu wonder week. Pasalnya, kondisi tenang akan mendukung si Kecil merasa lebih rileks dan nyaman, meski dalam masa-masa lompatan perkembangan.
Menciptakan lingkungan yang tenang bisa Ibu lakukan dengan mengurangi rangsangan berlebih, seperti mengurangi suara yang keras dari berbagai sumber dan mengurangi cahaya yang terlalu terang. Melakukan hal ini akan menghadirkan suasana tenang di lingkungan sekitar si Kecil.
Memberikan kasih sayang ekstra
Ibu pastinya sudah memberikan kasih sayang tanpa diminta pada si Kecil. Tapi, untuk menghadapi fase lompatan perkembangannya, bayi memerlukan kasih sayang yang ekstra dari orang tuanya. Hal ini akan mendukung ia merasa aman dan nyaman dalam melewati fase perkembangannya. Oleh karenanya, Ibu perlu memastikan akan selalu ada untuk mereka.
Itulah 8 tindakan yang bisa Ibu lakukan untuk menghadapi dan mengatasi bayi yang sedang dalam fase wonder week. Melakukan berbagai tindakan tersebut akan mengalihkan perhatian Ibu dari panik menjadi tindakan-tindakan nyata. Hasilnya, si Kecil akan melewati fase lompatan perkembangannya dengan maksimal.
Wonder Week Minggu ke Berapa?
Menjawab pertanyaan tersebut, Ibu harus tahu fase-fase lompatan perkembangan bayi menurut The Wonder Weeks. Pasalnya, laman ini menyebutkan bahwa ada 10 tahapan lompatan pada bayi seperti:
Lompatan 1
Lompatan perkembangan bayi ini dimulai dari minggu ke-4. Bayi yang memasuki usia empat minggu akan masuk dalam dunia sensasi. Artinya, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat tiba-tiba dan cepat. Ia kemudian menyadari bahwa ada sesuatu yang baru dan aneh terjadi di hidupnya. Kondisi ini sering membuatnya menjadi kesal.
Lompatan 2
Lompatan ke-2 ini akan dimulai dari minggu ke-7 hingga ke-10. Fase ini akan menunjukkan dunia pola, salah satunya bayi akan semakin rewel. Tidak hanya itu, ia juga akan berhenti melihat dunia sebagai kekacauan besar dan mulai menemukan pola dirinya.
Lompatan 3
Selanjutnya, lompatan 3 yang dimulai pada usia 12 minggu akan ditandai dengan dunia transisi yang mulus. Hal ini akan ditandai dengan si Kecil yang mempelajari keterampilan-keterampilan baru. Namun, Ibu tidak perlu khawatir karena transisi yang terjadi sangatlah positif. Oleh karenanya, transisi ini juga sering dianggap natural atau alami oleh orang dewasa.
Lompatan 4
Adapun lompatan 4 biasanya dimulai pada minggu ke-14. Hal ini akan ditandai dengan si Kecil yang mulai belajar melihat beberapa transisi, pola, atau sensasi yang halus tanpa melihat hubungan apa pun. Hal ini akan membuatnya sadar bahwa sesuatu yang dia lihat adalah hal-hal besar.
Lompatan 5
Lompatan perkembangan ini dimulai pada fase usia 22 minggu yang bayi masuk ke dunia hubungan. Fase ini dinilai sebagai lompatan yang sangat besar. Pasalnya, pada periode usia ini, bayi akan memahami hubungan antara lompatan sebelumnya dengan yang sekarang sedang ia alami. Oleh karenanya, ia merasa seolah telah melihat semua lompatan yang sudah pernah dilewati.
Lompatan 6
Mulai minggu ke-33, lompatan 6 ini akan membuat bayi menyadari bahwa mereka dapat membagi dunia ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Mereka bisa memahami bahwa hal-hal tertentu terlihat sangat mirip.
Lompatan 7
Adapun lompatan ke-7 ini akan dimulai pada minggu ke-41. Pada fase lompatan ini, bayi akan mempelajari berbagai hal dengan mengambil atau merobeknya selama lompatan sebelumnya. Alasannya, mereka akan lebih konstruktif sehingga mulai menyusun atau menghubungkan berbagai hal.
Lompatan 8
Fase lompatan 8 akan dimulai pada minggu ke-51. Fae ini menunjukkan dunia di mana bayi harus melepaskan kebiasaan lama yang sudah dikenalnya. Hal ini sifatnya sementara, sebab mereka bisa memulainya lagi.
Tapi, perlu Ibu ketahui bahwa pada fase ini bayi akan cenderung lebih banyak menangis dan rewel dari biasanya. Hal ini menjadi tanda pula bahwa si Kecil memasuki lompatan 8. Oleh karenanya, banyak orang tua telah mengenali karakteristik tersebut.
Lompatan 9
Sebelum sampai pada lompatan terakhir, bayi akan melalui lompatan 9 terlebih dahulu. Fae ini akan menunjukkan tanda-tanda si Kecil melakukan semua jenis “program” dengan lebih lancar, alami, dan jelas.
Kondisi tersebut menjadikan orang tua lebih mudah untuk memahami yang dilakukan oleh mereka, segala hal yang dimaksud, dan pikiran-pikiran mereka. Oleh karenanya, tahapan ini jadi sangat penting, baik untuk bayi maupun orang tua.
Lompatan 10
Terakhir, lompatan 10 jadi fase yang paling penting terutama setelah masuk minggu ke-70, yaitu lompatan baru ke dunia sistem. Pada periode ini, bayi akan mulai menyadari sistem dengan prinsip-prinsip yang lebih lancar. Hasilnya, ia akan menemukan jalan mereka sendiri ke dunia sistem dengan prinsip-prinsip yang lebih lancar. Hal ini akan dilakukan, baik di dalam maupun di luar rumah.
Itulah periode minggu si Kecil mengalami lompatan perkembangan dalam tubuhnya. Masing-masing periode akan menentukan hasil pada perkembangannya. Oleh karenanya, memahami sekaligus memaksimalkan setiap periodenya akan lebih baik untuk bayi.
Ciri Bayi Wonder Week

Bayi yang sedang melewati fase-fase wonder week biasanya akan memunculkan beberapa ciri khusus. Ciri-ciri yang dimaksud bisa menjadi tanda bagi orang tua dalam melakukan tindakan. Berikut beberapa ciri bayi yang sedang mengalami wonder week:
3C (Clingy, Cranky, Crying)
Ciri yang pertama, bayi akan mengalami 3C, yaitu clingy, cranky, dan crying. Ketergantungan (clingy) merupakan kebiasaan bayi yang ingin selalu menempel dengan orang tuanya, sehingga takut jika sampai terpisah.
Selanjutnya, bayi juga jadi mudah marah (cranky). Kondisi ini menyebabkan mereka mudah rewel, tersinggung, dan sangat sensitif. Adapun yang terakhir adalah mudah menangis (crying) yang umumnya terjadi tanpa sebab yang jelas.
Perubahan nafsu makan
Ciri selanjutnya adalah perubahan nafsu makan yang terjadi pada bayi. Hal ini sering disebabkan karena menyusu lebih sering. Selain itu, juga karena sering rewel ketika makan sehingga berakhir dengan berkurangnya nafsu makan mereka.
Perubahan pola tidur
Tidak hanya pola makan yang berubah, pola tidur juga mengalami perubahan signifikan. Hal ini dipengaruhi kondisi bayi yang rewel dan sering menangis. Hasilnya, mereka jadi kurang waktu tidur.
Perubahan perilaku
Perubahan perilaku ini terjadi karena bayi sedang dalam kondisi yang lebih rewel dari biasanya. Hal ini menjadikannya lebih sulit ditenangkan, bahkan dalam beberapa kondisi sering terjadi rewel tanpa sebab. Oleh karenanya, Ibu bisa mengidentifikasi berbagai perubahan perilakunya.
Interaksi dengan lingkungan
Terakhir, ciri yang paling umum ditunjukkan saat bayi mengalami wonder week adalah adanya interaksi dengan lingkungannya. Hal ini menjadikannya lebih tertarik dengan benda-benda di sekitarnya, sehingga berusaha untuk meraihnya.
Apa Perbedaan Wonder Week dan Growth Spurt?
Wonder week dan growth spurt adalah dua hal yang berbeda. Pasalnya, wonder week lebih berkaitan dengan perkembangan mental dan keterampilan baru yang dipelajari oleh bayi. Adapun growth spurt adalah periode pertumbuhan fisik yang cepat.
Jadi, meskipun sama-sama sering menyebabkan bayi jadi rewel, namun keduanya berbeda dalam fokus pertumbuhannya. Oleh karenanya, Ibu perlu memahami ciri-ciri bayi yang mengalami wonder week secara detail.
Itulah ulasan detail mengenai wonder week yang bisa Ibu jadikan referensi. Bagaimana menurut Ibu, apakah sudah lebih paham terkait fase lompatan perkembangan yang satu ini? Yuk, coba sharing di kolom komentar!