Paraben jadi salah satu bahan yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit. Sebab, fungsinya bisa membantu mengawetkan sekaligus melindungi produk dari bakteri dan jamur. Tapi, banyak yang meragukan produk dengan kandungan paraben di dalamnya.
Sebenarnya, apa itu paraben dan efek sampingnya bagi kulit? Artikel ini akan membahas mengenai hal tersebut. Apabila kamu termasuk yang bimbang untuk menggunakan produk dengan kandungan paraben, segera ketahui bahaya, efek samping, hingga solusinya.
Pengertian Paraben
Melansir laman Food and Drug Administration, paraben adalah kelompok bahan kimia terkait yang umumnya digunakan sebagai bahan pengawet dalam produk kosmetik. Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang berbahaya. Selain itu, juga untuk menindungi produk dan konsumen.
Lalu, apa saja jenisnya? Laman yang sama menyebutkan bahwa ada beberapa jenis paraben yang sering digunakan dalam produk, seperti methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan etilparaben.
Biasanya, setiap produk akan menyebutkan jenis-jenis paraben yang digunakan pada bagian deskripsi kemasan. Jadi, setiap konsumen bisa membaca deskripsi produk tersebut untuk memastikan akan menggunakan produk dengan kandungan paraben atau tidak.
Oleh karenanya, kamu harus cermat dalam memilih produk perawatan dengan membaca terlebih dahulu deskripsi produknya.
Apakah Paraben itu Berbahaya?
Melansir berbagai sumber kesehatan, paraben termasuk kandungan yang berbahaya, salah satunya yang dilansir dalam WebMD. Laman tersebut menyebutkan bahwa para ilmuwan mengungkapkan paraben yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan kekhawatiran.
Kekhawatiran tersebut menjadikan Uni Eropa melarang penggunaan paraben, yaitu isopropil paraben dan isobutylparaben. Selain itu, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga menerapkan peraturan yang sama, yaitu pelarangan penggunaan paraben pada sebuah produk tertentu.
Meski demikian, beberapa kelompok tertentu belum melarang penggunaannya, namun telah mengawasi kemungkinan risikonya. Pasalnya, bahan kimia ini berpotensi mengganggu hormonal. Oleh karenanya, setiap orang perlu berhati-hati dalam penggunaannya.
Efek Samping Paraben
Sebagai bahan kimia yang termasuk berbahaya, ada beberapa risiko bahaya paraben yang perlu kamu waspadai. Merangkum dari berbagai sumber, beberapa bahaya atau efek samping yang bisa ditimbulkan paraben seperti berikut.
- Gangguan Hormon
Menurut laman WebMD, bahaya paraben bagi penggunanya adalah gangguan hormonal. Pasalnya, berbagai penelitian menunjukkan adanya pengaruh paraben terhadap hormon tubuh secara negatif.
Misalnya saja ketika paraben masuk ke tubuh, zat kimia ini akan bertindak seperti hormon estrogen pada pria dan wanita. Akibatnya, beberapa kondisi bisa terpengaruh, seperti:
- kesuburan (jumlah sperma dan lamanya siklus menstruasi)
- perkembangan reproduksi (nutrisi janin)
- hasil kelahiran, seperti kelahiran prematur
Berbagai hal tersebut sangatlah penting bagi setiap orang, namun efek samping paraben sangatlah berbahaya sehingga bisa merusak dan menyebabkan dampak buruk secara berkelanjutan.
- Pubertas Dini
Risiko penggunaan produk dengan kandungan paraben secara terus-menerus adalah memicu pubertas dini pada anak perempuan. Kondisi ini dipengaruhi sejak anak masih dalam kandungan.
Pasalnya, sebuah studi yang dilansir oleh WebMD menemukan hasil bahwa ibu hamil yang memiliki kadar paraben tinggi dalam urin selama kehamilan, memiliki anak perempuan yang menunjukkan tanda-tanda pubertas lebih awal.
Selain itu, kondisi tersebut juga diiringi tumbuhnya rambut pada kemaluan dan menstruasi lebih awal. Tapi, perlu kamu ketahui bahwa biasanya perkembangan payudara mereka tampak tidak terpengaruh oleh hal tersebut.
Oleh karenanya, ibu hamil sangat tidak disarankan untuk menggunakan produk-produk dengan kandungan paraben.
- Kemungkinan Alergi
Alergi terhadap salah satu jenis paraben, seperti methylparaben sangatlah mungkin dialami beberapa orang. Kondisi ini terutama terjadi pada mereka yang mengalami dermatitis kontak, yaitu dengan adanya sentuhan langsung dengan alergen.
Biasanya, alergi yang terjadi pada penderita dermatitis kontak akibat paraben akan mengalami ruam. Adapun bentuknya, seperti gatal, benjolan dan lecet, kulit kering dan bersisik, bengkak, nyeri tekan, atau terbakar.
Tapi, jika dermatitis yang kamu alami terjadi pada bagian sekitar mata maka alergi yang mungkin terjadi adalah kemerahan. Selain itu, juga bisa mengalami pembengkakan pada kelopak mata.
Tidak hanya itu, sensitivitas kulit akibat sentuhan dengan paraben juga bisa menyebabkan kerusakan kulit. Akibat dari alergi ini termasuk yang parah dibanding lainnya. Oleh karenanya, kamu perlu hati-hati setiap memilih sebuah produk.
Bahaya Produk Skincare yang Mengandung Paraben
Melansir artikel European Scientific Committee on Consumer Safety, paraben banyak digunakan dalam kosmetik atau produk perawatan pribadi (body care). Beberapa contohnya, seperti deodoran, shower gel, dan skincare.
Penggunaan paraben pada berbagai produk tersebut seharusnya dalam batasan yang aman. Pasalnya, apabila penggunaannya berlebihan maka bisa memicu risiko atau bahaya, seperti gangguan hormon, reproduksi, dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, peraturan di Uni Eropa (EU) memperbolehkan penggunaan paraben sampai 8 gr paraben setiap 1 kg produk kosmetik. Aturan ini untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun paraben yang memiliki tingkat lebih tinggi konsentrasi dari 4 g/kg.
Informasi ilmiah terkini, yaitu SCCS mengonfirmasi bahwa paraben yang lebih kecil, yaitu molekul (metil dan etil paraben) masih dianggap aman dalam batan penggunaan tersebut. Berbeda dengan propil paraben dan methylparaben yang oleh Scientific Committee on Consumer Safety harus dibatasi sampai 1,9 g/kg paraben.
Batasan tersebut bertujuan untuk mencegah setiap orang dari mengalami berbagai bahaya produk skincare yang mengandung paraben. Apabila kamu ingin menggunakan produk-produk perawatan kulit tertentu maka perlu cermat membaca deskripsi produk.
Sabun Waji Bebas dari Bahan Berbahaya Seperti Paraben
Buat kamu yang memiliki berbagai masalah kulit, seperti gatal, iritasi, biduran, eksim, scabies, jerawat punggung, dan panu, kadas, kurap maka sabun Waji adalah solusinya. Pasalnya, sabun ini bebas dari bahan kimia paraben dan Sabun Waji juga sudah BPOM.
Selain itu, sabun Waji juga dibuat dari 8 Bahan Aktif Alami, yaitu almond oil, sirih, calendula, binahong, centella asiatica, sereh, citronella oil, dan activated charcoal. Berbagai bahan tersebut membantu meredakan berbagai masalah yang ada di kulit.
Selengkapnya: Bahan Alami dalam Komposisi Minyak Waji
Tidak hanya itu, mandi menggunakan sabun Waji secara rutin juga bisa memberikan perlindungan kulit agar tetap bersih, sehat, lembut, dan tidak kering. Yuk, dapatkan produknya sekarang!
Tinggalkan komentar