Cara Menghangatkan Bayi Kedinginan di Segala Kondisi

Waji

cara menghangatkan bayi kedinginan

Tubuh bayi baru lahir masih sangat rentan, terutama dengan perubahan suhu. Berbeda dengan kondisinya saat masih dalam kandungan, di mana ia selalu mendapatkan kehangatan. 

Selain itu, tubuh newborn belum bisa menghasilkan dan menyimpan panas secara optimal karena ia tidak memiliki lapisan lemak yang cukup untuk membuat tubuhnya tetap hangat. 

Tapi, tahukah Ibu, apa yang harus dilakukan saat bayi kedinginan dan bagaimana cara menghangatkannya? Yuk, simak pada artikel berikut! 

Bagaimana Ciri-ciri Bayi Yang Kedinginan

Sebelum membahas cara mengatasi bayi yang kedinginan, Ibu harus tahu dulu saat si Kecil ada dalam kondisi tersebut seperti:  

Kaki dan Tangan Terasa Dingin

Ketika terpapar udara dingin, pembuluh yang memasok darah ke kulit akan menyempit. Reaksi ini disebut dengan vasokonstriksi yang bertujuan meminimalkan kehilangan panas dan mempertahankan suhu internal tubuh agar tetap normal. Efeknya, kulit akan terasa dingin pada bagian kaki dan tangannya. 

Melansir dari laman Healthline, pada dasarnya, suhu inti bayi lebih hangat daripada tubuh orang dewasa. Namun, mereka tidak dapat menghangatkan diri atau mengatur suhu tubuh mereka dengan cepat karena ukurannya yang kecil. Mereka juga tidak memiliki penghangat yang merata di kaki, telapak kaki, lengan, dan tangan mereka. Terkadang, saat tubuh hangat maka tangan serta kaki terasa dingin.

Kulit Terlihat Pucat

Selain terasa dingin, kulit bayi juga dapat terlihat pucat serta kebiruan saat kedinginan. Peredaran darah yang menurun menyebabkan kulit terlihat lebih pucat dari biasanya. Ada juga yang bernama akrosianosis, yaitu sianosis atau sindrom bayi biru yang terjadi pada area tubuh ekstremitas (dapat digerakkan) terutama telapak tangan, telapak kaki, hingga kulit sekitar bibir. Kondisi ini umum terjadi saat bayi kedinginan dan biasanya tidak berbahaya selama tidak ada kebiruan pada bagian tengah tubuh.

Rewel dan Tidak Mau Makan

Umumnya, bayi menyukai kondisi yang hangat sama seperti di dalam kandungan ibunya. Ketika ia kedinginan, tentu membuat dirinya merasa tidak nyaman. Akibatnya, si Kecil bisa terus menangis tanpa penyebab yang jelas. Selain itu, juga bisa membuat bayi tidak mau menyusu atau makan seperti biasanya. Tangisannya ini akan berhenti jika bayi merasa tubuhnya hangat kembali.

Sulit Bernafas

Sulit bernapas pada bayi yang kedinginan adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, seperti hipotermia atau infeksi saluran pernapasan. 

Tanda-tandanya dapat berupa nafas tidak teratur, mendengkur, menarik perut setiap bernafas sehingga dada bayi terlihat cekung saat bernafas, lubang hidung melebar, sianosis (kulit membiru), sesak nafas, dan nafas berbunyi.

Kondisi ini dapat diakibatkan karena hipotermia, yaitu suhu tubuh bayi turun di bawah normal (di bawah 36,5°C). Selain itu, juga disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan yang diakibatkan oleh adanya virus atau bakteri. Bisa juga karena alergi dingin maupun asma.

Kurang Bergerak

Bayi yang terus rewel dalam waktu tertentu akan mengalami kelelahan sehingga akan lebih diam dari biasanya. Penyempitan pembuluh darah menjadi pemicunya. Bayi yang mengalami kedinginan dapat menunjukkan gejala seperti kurang bergerak, tubuh kaku, bahkan lesu. Kurang aktif dan lesu dimana bayi tampak lebih diam dari biasanya, kurang responsif, dan sulit dibangunkan, otot-ototnya terasa kaku, kulit terasa dingin serta pucat.

Apa Efek Bayi Kedinginan?

Apa Efek Bayi Kedinginan

Efek bayi yang kedinginan dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa. Beberapa efek yang umumnya bisa diidentifikasi seperti: 

Hipotermia

Hipotermia pada bayi adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suhu tubuh bayi turun di bawah 36,5°C. Bayi sangat rentan terhadap hipotermia karena sistem pengaturan suhu tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. 

Hipotermia dapat dibagi menjadi tiga tingkat keparahan berdasarkan suhu tubuh dan gejalanya, yaitu hipotermia ringan dengan suhu 35,5-36,4 °C dengan gejala kulit dingin, menggigil, lemas atau lesu, pucat, nafas cepat dan dangkal, serta kesulitan menyusu.

Kemudian hipotermia sedang dengan suhu 32-35,4 °C dengan gejala sulit bergerak dimana bayi tidak mampu bergerak dengan baik, menggigil terus-menerus meskipun dalam kondisi hangat, kesulitan mengeluarkan suara bahkan tidak dapat menangis dengan kuat. 

Terakhir, hipotermia berat dengan suhu dibawah 32°C dengan gejala kesadaran bayi berkurang secara signifikan, bayi tampak lemas dan tidak responsif, denyut sangat lemah bahkan tidak terdeteksi, pupil melebar, dan dalam kasus yang ekstrem, hipotermia dapat menyebabkan henti jantung.

Masalah Metabolisme

Masalah metabolisme pada bayi akibat kedinginan atau hipotermia dapat mencakup beberapa gangguan serius seperti peningkatan kebutuhan oksigen, yaitu penurunan suhu tubuh sebesar 1°C, kebutuhan oksigen akan meningkat sekitar 10% untuk menjaga tubuh tetap hangat. 

Selain itu, akan ada gangguan fungsi pernafasan karena tubuh berusaha menurunkan konsumsi oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. Sistem kekebalan tubuh bayi dapat melemah ketika mengalami kedinginan, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap hipotermia karena mekanisme pengaturan suhu tubuh mereka belum berfungsi sempurna. Bayi dengan hipotermia sangat rentan terhadap kesakitan dan kematian.

Infeksi Saluran Pernafasan

Infeksi pernapasan pada bayi akibat kedinginan dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Kedinginan, terutama yang disebabkan oleh hipotermi, dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. 

Ketika bayi mengalami kedinginan, pembuluh darah di tubuh mereka menyempit. Hal ini mengurangi aliran darah ke kulit dan jaringan perifer, yang dapat mengganggu respons imun tubuh. Dengan sistem kekebalan yang melemah, virus dan bakteri lebih mudah berkembang biak, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.

Asma

Asma pada bayi akibat kedinginan adalah kondisi di mana gejala dipicu atau diperburuk oleh paparan udara dingin. Penting untuk dipahami bahwa udara dingin sendiri bukanlah penyebab asma, melainkan pemicu bagi bayi yang sudah memiliki kondisi asma. 

Menurut laman Siloamhospitals, asma adalah masalah kesehatan yang terjadi pada sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Asma membuat penderitanya kesulitan bernapas karena peradangan dan penyempitan di saluran pernapasan. 

Cara Menghangatkan Bayi Kedinginan

cara menghangatkan bayi kedinginan

Menjaga kehangatan tubuh bayi di malam hari sangat penting, terutama saat cuaca dingin atau musim hujan. Bayi rentan terhadap perubahan suhu dan membutuhkan perhatian ekstra agar tetap nyaman dan aman dari risiko flu atau kedinginan. Lalu, bagaimana cara menghangatkan bayi yang kedinginan? Berikut beberapa cara untuk yang bisa Ibu lakukan: 

Menghangatkan Ala Kangguru

Mengutip dari laman Healthline, pelukan pada bayi dapat menghangatkannya dengan cepat, yaitu menggunakan panas tubuh yang berpindah dari orang tua ke anak. Lepaskan semua pakaian bayi kecuali satu lapis dan popok, selipkan ke kulit kalian, dan tutupi dengan selimut.

Pastikan Pakaian yang Sesuai

Pakaian bisa menjadi faktor yang mempengaruhi bayi merasa kepanasan atau kedinginan saat tidur. Maka ketika memakaikan baju pada bayi saat tidur, pastikan memakaikan baju yang nyaman sesuai suhu lingkungan tidurnya.

Saat cuaca terasa dingin, Ibu bisa memakaikan baju yang lebih tebal, atau menambahkan lapisan bajunya. Bisa juga memakaikannya selimut atau bedong, tapi usahakan jangan memakaikannya terlalu erat. Gunakan pakaian tidur berbahan katun tebal atau bahan lain yang dapat menahan panas tanpa membuat bayi merasa terlalu panas. 

Pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang bisa memberikan perlindungan optimal dari udara malam yang dingin. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau terlalu longgar, agar bayi tetap merasa nyaman dan bisa tidur dengan bebas.

Memberikan ASI Eksklusif

Menjaga suhu tubuh bayi baru lahir tetap hangat juga bisa dilakukan melalui pemberian ASI secara eksklusif. ASI merupakan sumber makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi baru lahir. Sebab, ada banyak nutrisi yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil. 

Ketersediaan nutrisi dan energi di dalamnya sangat dibutuhkan bagi bayi untuk menghasilkan panas tubuh, Selain itu, saat Ibu menyusui juga akan terjadi kontak kulit ke kulit yang membantu menghangatkan bayi. 

Memastikan Suhu Ruangan

Pastikan suhu kamar bayi ideal, yaitu sekitar 23-26°C. Jika diperlukan, Ibu bisa menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara, atau menyalakan pemanas ruangan dengan suhu yang terkendali. Perhatikan agar suhu tidak terlalu panas, karena bisa membuat bayi merasa tidak nyaman.

Memijat Tubuh Bayi 

Pijatan lembut pada bayi sebelum tidur bisa meningkatkan sirkulasi darah dan membantu tubuhnya tetap hangat. Pijatan lembut pada kaki, tangan, dan punggung bayi dengan minyak alami atau losion bayi yang cocok untuk kulitnya juga memberikan kenyamanan dan membantu bayi tidur lebih nyenyak.

Bagaimana Cara Menghangatkan Tempat Tidur Bayi

Menghangatkan tempat tidur bayi merupakan salah satu cara agar bayi tidak lagi kedinginan. Adapun beberapa caranya seperti: 

Mengatur Suhu Ruangan 

Atur suhu kamar bayi agar tetap hangat, yaitu antara 23-26°C. Jika menggunakan pendingin ruangan, sesuaikan suhunya atau matikan sementara agar bayi tidak kedinginan. Hindari menempatkan bayi langsung di bawah embusan AC atau kipas angin.

Baca Juga: Cara Tradisional Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi

Menggunakan Pakaian yang Tepat

Pakaikan bayi baju tidur dari bahan katun yang lembut. Model baju kodok yang menutupi hampir seluruh tubuh bisa menjadi pilihan yang baik. Di cuaca yang sangat dingin, pakaikan pakaian yang berlapis, tetapi perhatikan agar bayi tidak kepanasan.

Menggunakan Bedong

Untuk bayi di bawah 3 bulan, membedong dapat membantu memberikan kehangatan. Pastikan untuk membedong bayi dengan benar agar tetap nyaman dan tidak mengganggu pertumbuhannya.

Menggunakan Sleeping Bag

Untuk bayi yang lebih besar, gunakan sleeping bag atau kantung tidur yang lebih aman daripada selimut biasa. Pilih sleeping bag dengan bahan yang hangat dan ukuran yang sesuai dengan tubuh bayi.

Selimut Bayi

Jika menggunakan selimut, pilih selimut khusus bayi dengan bahan yang lembut dan hangat, seperti fleece atau katun. Pastikan untuk tidak menutupi wajah bayi dengan selimut dan pilih yang tidak terlalu tebal untuk mencegah overheating. Pakaikan selimut setinggi dadanya dan pilih selimut yang berbahan katun ringan.

Minyak telon

Terakhir dan tak kalah penting, Ibu bisa membalurkan bayi dengan minyak telon. Minyak telon dikenal memiliki kandungan yang dapat membantu menghangatkan tubuh. Selain itu, aromanya juga dapat memberikan efek menenangkan. Bunda bisa membalurkan minyak telon ke bagian tubuh si Kecil seperti punggung, dada, dan perut setelah mandi atau sebelum tidur.

Waji Minyak Telon Plus, Sehangat Kasih Ibu

kandungan dan komposisi waji minyak telon plus (1)

Produk Waji Minyak Telon Plus, dengan sentuhan “Sehangat Kasih Ibu” adalah pilihan sempurna untuk memberikan kehangatan dan perlindungan pada si Kecil. Diformulasikan dengan 100% bahan alami yang mampu memberikan 5 Perlindungan Alami, salah satunya membantu menghangatkan tubuh bayi. 

Produk ini juga diperkaya dengan bahan alami lainnya yang bermanfaat untuk meredakan perut kembung, flu, masuk angin dan berbagai permasalahan lainnya. Dengan aroma yang lembut dan nyaman, Waji Minyak Telon Plus memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi, sambil menenangkan mereka dalam setiap penggunaan.

Yuk, buktikan bahwa Waji Minyak Telon mampu menghangatkan si Kecil seperti Sehangat Kasih Ibu! 

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar