Debu merupakan salah satu penyebab alergi yang sering dialami banyak orang. Pasalnya, terdapat berbagai partikel dalam debu yang memicu terjadinya alergi.
Kamu harus tahu bahwa ada ciri ciri alergi debu pada kulit. Yuk, simak selengkapnya agar kamu tahu ciri-ciri sekaligus cara mengatasi alergi akibat debu.
Alergi debu merupakan suatu jenis alergi yang terjadi akibat munculnya reaksi berlebihan oleh imun tubuh. Reaksi ini disebabkan partikel-partikel asing yang berpotensi menjadi alergen di dalam debu.
Beberapa alergen yang umumnya terdapat dalam debu, seperti serangga, jamur, dan sebagainya. Nah, kamu dan banyak orang di luar sana nyatanya alergi terhadap partikel-partikel tersebut.
Alergi pada debu biasanya ditandai dengan berbagai masalah pernapasan, seperti asma, sesak napas, atau mengi. Meski demikian, kondisi ini bisa dicegah melalui beberapa cara, baik itu gaya hidup maupun mengonsumsi obat tertentu.
Adapun obat yang bisa kamu konsumsi untuk mengatasi alergi debu harus sesuai rekomendasi dokter. Tujuannya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, kondisi kesehatanmu juga akan lebih aman.
Penyebab Alergi Debu
Kamu tahu nggak sih kalau alergi debu justru disebabkan oleh reaksi sistem imun? Tidak sedikit orang yang nyatanya belum tahu bahwa alergi ini disebabkan oleh kekeliruan imun tubuh yang menganggap debu sebagai suatu bahaya.
Hal tersebut tidak terlepas dari partikel-partikel asing dalam debu yang berperan sebagai alergen. Menurut laman Siloam Hospitals, berikut beberapa partikel pemicunya.
1. Spora Jamur
Partikel penyebab alergi debu yang pertama adalah spora jamur. Alasannya, jamur menggunakan butiran spora untuk berkembang biak.
Kamu harus tahu bahwa butiran-butiran spora tersebut sangat ringan sehingga mudah untuk melayang di udara.
Kondisi tersebut menjadikannya berpotensi untuk jatuh dan menempel pada kulit seseorang. Adanya spora jamur yang menempel bersamaan dengan debu dianggap sebagai ancaman.
Ancaman tersebut biasanya akan memunculkan reaksi tubuh, seperti batuk, bersin, dan gatal.
2. Kecoa
Penyebab selanjutnya adalah adanya hewan kecoa. Sebab, kecoa umumnya tinggal di lingkungan yang debunya mengandung partikel, seperti air liur, urine, dan kotoran kecoa.
Berbagai partikel tersebut merupakan alergen yang dapat memicu alergi debu pada seseorang. Oleh karenanya, kecoa termasuk penyebab alergi akibat debu, meskipun tidak secara langsung.
3. Tungau Debu
Tungau debu merupakan tungau yang hidup dalam debu rumahan. Hewan ini menjadi salah satu penyebab alergi debu yang dialami banyak orang.
Pasalnya, reaksi alergi yang disebabkan oleh tungau dikarenakan feses tungau debu yang sampai terhirup oleh hidung. Perlu kamu ketahui bahwa feses tersebut mengandung protein yang dianggap bahaya oleh imun tubuh.
Akibatnya, imun tubuh melakukan perlawanan yang memicu adanya reaksi alergi. Kondisi ini yang menjadikan tungau debu sebagai penyebab alergi debu.
4. Bulu Hewan
Beberapa orang memiliki alergi terhadap bulu hewan tertentu. Padahal, kadang debu mengandung bulu hewan yang menjadi alergen.
Akibatnya, apabila debu tersebut sampai menempel di kulit maka akan menyebabkan reaksi alergi. Hal ini menjadikanmu harus selalu menjaga kebersihan hewan peliharaan, terutama bagi kamu yang memilikinya.
Ciri Ciri Alergi Debu pada Kulit
Sebelumnya, kamu sudah tahu kan tentang penyebab alergi debu. Nah, kini saatnya kamu juga harus paham ciri-cirinya. Terdapat beberapa ciri yang bisa kamu pahami untuk mengidentifikasi alergi debu, yaitu sebagai berikut.
- Bersin-bersin
- Hidung berair, tersumbat, dan terasa gatal
- Sesak napas
- Batuk-batuk
- Mata merah, berair, dan terasa gatal
- Napas pendek dan berbunyi (mengi)
Adapun gejala yang bisa kamu rasakan, seperti bersin dan batuk yang berlangsung lama. Hal ini memicu penderitanya mengalami serangan asma.
Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui cara mengatasinya untuk terhindar dari gejala alergi debu yang semakin parah.
Cara Mengatasi Alergi Debu
Apa tindakan yang harus dilakukan ketika kamu mengalami alergi debu? Sebenarnya, ada banyak tindakan yang bisa mencegah reaksi alergi semakin parah. Berikut beberapa di antaranya.
- Menghindari Paparan Debu
Cara paling efektif yang bisa dilakukan pertama kali adalah menghindari paparan debu. Sebab, debu menjadi sumber utama kamu mengalami alergi. Selain itu, di dalamnya juga terkandung partikel-partikel yang memicu reaksi alergi.
Oleh karenanya, menghindari paparan debu harus dilakukan agar alergi tidak semakin parah.
- Memberikan Obat-obatan
Selain menghindarinya, kamu juga bisa mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi alergi debu. Meskipun, dengan catatan cara ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi dokter. Alasannya, mengonsumsi obat sembarangan justru bisa memicu alergi yang lebih parah.
Lalu, obat-obatan seperti apa yang biasanya disarankan dokter? Ada beberapa jenis obat yang umumnya direkomendasikan dokter untuk kamu yang mengalami alergi debu seperti berikut.
- Antihistamin, yaitu kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejala reaksi alergi, misalnya pada penderita biduran atau alergi gatal.
- Kortikosteroid, yaitu kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintetis. Fungsinya untuk menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan dalam tubuh. Selain itu, juga bekerja sebagai imunosupresan dalam menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun.
- Dekongestan, yaitu obat untuk mengatasi gejala hidung tersumbat akibat flu, batuk, pilek, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan mata merah akibat iritasi ringan dan melebarkan pupil untuk prosedur medis tertentu yang diperlukan.
- Melakukan Imunoterapi
Selain mengonsumsi obat, kamu juga bisa melakukan imunoterapi apabila reaksi alergi tidak kunjung membaik. Maksud imunoterapi adalah perawatan yang dilakukan untuk membuat tubuh lebih kebal terhadap debu penyebab alergi.
Kondisi tersebut menjadikan imunoterapi sebagai pilihan pengobatan kedua. Hal ini setelah pemberian obat dirasa kurang efektif untuk mengatasi reaksi alergi.
- Suntik Epinefrin
Cara selanjutnya adalah dengan melakukan suntik epinefrin. Tujuannya untuk mencegah kambuhnya alergi pada orang-orang yang punya riwayat alergi parah. Selanjutnya, juga untuk mencegah risiko anafilaksis.
Berdasarkan cara-cara tersebut, kamu bisa memilih salah satu yang paling cocok dengan reaksi alergi yang terjadi.
Artikel Terkait: Pantangan Biang Keringat.
Cara Mencegah Kambuhnya Alergi Debu
Apabila alergi debu kamu sudah sembuh dengan melakukan berbagai cara mengatasinya, kini waktunya kamu harus mencegah. Tujuannya agar tidak kambuh lagi, meskipun tidak ada cara menghilangkannya secara khusus. Tapi, cara-cara berikut bisa kamu lakukan.
- Rutin membersihkan tempat tidur agar terhindar dari debu penyebab alergi, setidaknya setiap hari.
- Rutin membersihkan dan mengganti gorden, karpet, dan perabot rumah tangga lainnya yang berpotensi menempelnya banyak debu.
- Memanfaatkan pembersih udara untuk menyaring partikel-partikel asing penyebab alergi debu.
- Menghindari penggunaan karpet berbulu atau permadani di rumah.
- Menjauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur atau sebaiknya membuatkan kandangnya di luar rumah.
- Menjaga kelembapan ruangan.
Minyak Balur Waji untuk Alergi Debu
Aapabila alergi debu masih saja kamu alami setelah melakukan langkah-langkah mengatasi dan mencegah maka kamu perlu mencoba Minyak Balur Waji. Minyak ini dibuat dari 10+ Botanical Essences yang punya banyak manfaat.
Beberapa di antaranya, yaitu membantu meredakan nyeri sendi, pegal linu, nyeri otot, kebas, keram, kesemutan, perut kembung, dan tentunya gatal-gatal. Hal ini menjadikan Minyak Balur Waji bisa membantu mengatasi alergi debu.
Yuk, Sedulur dapatkan Minyak Balur Waji sekarang juga melalui website resminya di www.wajiofficial.id!
Tinggalkan komentar