Belakangan ini, hampir semua balita menggunakan popok sepanjang hari. Pasalnya, penggunaan popok bisa membuat mereka lebih tenang dalam beraktivitas. Selain itu, juga membantu orang tua mengurangi aktivitas mengganti celana.
Meski demikian, kebiasaan menggunakan popok layaknya pisau bermata dua. Sebab, hal ini sering menyebabkan ruam popok, terutama pada bayi yang baru lahir. Akibatnya, bayi menjadi tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas.
Nah, artikel berikut akan membahas jenis, penyebab, cara mengatasi, dan ciri ciri ruam popok akan sembuh.
Oleh karena itu, simak selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Ruam Popok?
Dilansir dari laman Siloam Hospitals, ruam popok (diaper rash) merupakan peradangan dan iritasi kulit berupa ruam kemerahan di area kulit tertentu. Adapun area kulit yang dimaksud, yaitu yang tertutup popok.
Kemenkes RI dalam lamannya juga menyebutkan bahwa area yang tertutup popok, umumnya adalah sekitar alat kelamin, pantat, dan pangkal paha bagian dalam.
Beberapa area tersebut sangat rentan mengalami infeksi bakteri atau jamur pada permukaan kulit. Akibat infeksi ini adalah munculnya ruam yang disebut ruam popok.
Meski dinilai tidak berbahaya, akan tetapi apabila tidak segera ditangani dengan cepat maka kondisinya semakin buruk. Oleh karenanya, perlu ada penanganan khusus terkait kondisi tersebut.
Jenis-jenis Ruam Popok
Ruam popok bisa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Hal ini seperti dilansir dari laman Siloam Hospitals sebagai berikut.
1. Dermatitis Kontak Iritasi
Jenis ruam popok yang paling umum dialami oleh bayi adalah dermatitis kontak iritasi. Pasalnya, penyebabnya adalah iritasi akibat paparan urine dan feses. Kondisi ini sering terjadi akibat popok yang terlalu lama tidak diganti.
Akibatnya, area tertentu seperti alat kelamin, bokong paha, atau perut mengalami ruam. Meski demikian, ruam ini tidak ditemukan pada lipatan-lipatan area tersebut.
2. Infeksi
Urine dan feses tidak hanya menyebabkan iritasi, akan tetapi juga menjadi penyebab infeksi. Alasannya, urin dapat mengubah tingkat pH kulit yang memungkinkan bakteri berkembang pesat.
Pemicunya adalah penggunaan popok yang menghambat sirkulasi udara terhadap kulit. Tanpa sirkulasi udara yang baik, kulit menjadi lembap, sehingga bakteri sangat leluasa berkembang biak. Parahnya, bakteri dapat menginfeksi kulit sehingga menjadi ruam.
3. Dermatitis Kontak Alergi
Bayi bisa mengalami alergi yang disebabkan oleh bahan popok. Alergi ini disebabkan adanya reaksi sistem imun terhadap bahan-bahan tersebut. Akibatnya, kulit mengalami reaksi berupa alergi dalam bentuk ruam.
Meski demikian, ruam akibat alergi biasanya muncul setelah 1-3 minggu. Hal ini menjadikan sulit untuk diketahui karena membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu, ruam pada kasus ini juga ditunjukkan dengan warna merah dan dapat muncul di area popok. Adapun area pada umumnya, seperti area kelamin, pantat, perut, paha, dan lipatan.
Berbagai area tersebut merupakan bagian kulit yang tersentuh popok. Oleh karena itu, sangat berpotensi untuk mengalami alergi.
Baca Juga: Perbedaan Ruam Kulit Biasa dan HIV.
5. Kandidiasis
Kandidiasis merupakan ruam kemerahan pada bayi yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyebabnya adalah penggunaan popok yang jarang diganti, sehingga jamur berkembangbiak di kulit dengan pesat.
Kondisi tersebut terutama terjadi pada bagian kulit yang tertutup popok. Bentuknya ditandai dengan garis tepi yang jelas berupa sisik putih. Selain itu, juga memiliki bentol-bentol berwarna kemerahan.
Adapun bagian kulit yang paling sering mengalami hal ini adalah lipatan selangkangan. Pasalnya, area ini termasuk salah satu bagian yang tertutup popok.
6. Eksim
Eksim merupakan kondisi kulit yang sangat kering, teriritasi, dan gatal yang intens. Bahkan, beberapa kondisi menunjukkan kulit yang menebal dan bersisik. Hal ini merupakan salah satu bentuk ruam popok, meskipun munculnya pada bagian tubuh yang lain.
Cara Mengatasi Ruam Popok
Kamu perlu tahu bahwa merawat ruam popok sebenarnya bisa dilakukan dengan sederhana dan gampang. Hal ini menjadikanmu bisa melakukannya di rumah. Seperti dilansir dari laman Kemenkes RI, cara merawat ruam popok sebagai berikut.
1. Kurangi Penggunaan Air Hangat
Air hangat dinilai dapat memperburuk kondisi ruam popok. Hal ini menjadikan kamu harus mengatur penggunaannya pada bayi. Sebab, bayi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan air hangat dengan frekuensi yang sangat sering.
Penggunaan air hangat yang sering pada area pantat dan selangkangan sebaiknya dihindari. Terutama apabila bagian tersebut sedang mengalami ruam. Alasannya adalah dapat memperlambat proses penyembuhan.
2. Keringkan Badan Setelah Mandi
Mengeringkan badan yang dimaksud adalah harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Artinya, badan bayi harus benar-benar kering setelah dimandikan.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengusap seluruh tubuh dengan handuk. Handuk yang digunakan pun harus yang lembut karena kulit bayi masih sangat sensitif dan rentan.
Melakukan cara ini dapat mencegah tubuh lembap, sehingga jamur tidak mudah berkembang.
3. Angin-anginkan Pantat Bayi
Pantat bayi perlu diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum menggunakan popok. Hal ini bisa kamu lakukan selama 5-10 menit. Tujuannya agar kulit lebih sehat karena sudah dalam kondisi kering saat popok digunakan. Oleh karena itu, ruam popok bisa sembuh.
4. Oleskan Pelembap atau Minyak Khusus
Ruam popok bisa diatasi dengan mengoleskan pelembap atau minyak khusus bayi. Pasalnya, beberapa bahan kategori tersebut bisa membantu menyembuhkan ruam. Bentuknya seperti petroleum jelly, minyak khusus bayi, dan lain sebagainya.
5. Rutin Mengganti Popok
Salah satu penyebab terjadinya ruam popok adalah kebiasaan tidak rutin mengganti popok. Kebiasaan tersebut harus diubah dengan lebih rutin mengganti popok. Cara ini dapat membantu meminimalkan terjadinya ruam pada bagian yang tertutup.
6. Periksakan ke Pelayanan Kesehatan Terdekat
Apabila ruam popok semakin parah, yaitu ditandai dengan gejala lain seperti demam dan rewel terus-menerus maka kamu perlu membawa bayi ke pelayanan kesehatan. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ciri ciri Ruam Popok Akan Sembuh
Melakukan berbagai cara yang telah disebutkan pada poin sebelumnya bisa menyembuhkan ruam popok. Lalu, bagaimana caranya kamu tahu bahwa bayi akan sembuh dari hal tersebut?
Berikut terdapat ciri ciri ruam popok akan sembuh dilansir dari berbagai sumber.
1. Memudarnya Bintik Merah di Kulit
Ruam akibat penggunaan popok terlalu sering ditandai dengan bintik-bintik merah. Menuju kesembuhannya, bintik merah tersebut semakin memudar. Kondisi ini biasanya didukung oleh kulit yang selalu kering dan tidak lembap.
2. Kemerahan pada Ruam Berkurang
Ruam merupakan salah satu kondisi yang sangat tidak nyaman, termasuk bagi bayi. Kondisi ini biasanya disertai warna kemerahan pada kulit. Apabila akan sembuh maka ciri-cirinya adalah kemerahan tersebut berkurang.
3. Kulit Kembali Halus
Kondisi kulit ketika ruam popok biasanya disertai bintik-bintik merah yang menjadikannya tidak halus. Oleh karena itu, apabila keadaan kulit membaik dan kembali halus maka menjadi tanda akan sembuh.
4. Bayi Tidak Lagi Rewel
Bayi yang mengalami ruam popok biasanya lebih rewel dibanding biasanya. Hal ini dikarenakan gejala ruam yang sangat mengganggunya. Sehingga, semakin tidak rewel bayi maka menunjukkan ruamnya semakin baik (sembuh).
Minyak Waji untuk Mengatasi Gatal
Ruam popok merupakan salah satu jenis gatal yang terjadi pada bayi atau anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan ruam (gatal-gatal) yang sangat mengganggu. Mengatasi hal ini bisa dilakukan dengan memberikan Minyak Waji.
Minyak Waji adalah minyak balur multifungsi yang dibuat dari 10+ Botanical Essences, sehingga punya banyak khasiat. Salah satunya adalah dapat mengatasi berbagai jenis gatal, termasuk ruam.
Pasalnya, di dalam Minyak Waji terkandung minyak cenanga, minyak sereh, dan minyak pohon teh. Ketiganya memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, antijamur, dan antiseptik. Oleh karenanya, sangat cocok untuk mengobati ruam.
Yuk, Sedulur dapatkan Minyak Waji sekarang juga melalui website resminya di www.wajiofficial.id!
Tinggalkan komentar