Pahami Perbedaan Bintik Merah DBD dan Biang Keringat

Umi Amanah

0 Comment

Link
perbedaan bintik merah dbd dan biang keringat

DBD dan biang keringat merupakan dua jenis penyakit yang ditandai dengan gejala bintik merah. Kondisi ini membuat banyak orang bingung terkait penyakit yang dideritanya. Pasalnya, dua-duanya menunjukkan gejala yang sama. 

Kondisi tersebut menjadikan kamu harus memahami perbedaannya. Pemahaman mengenai hal ini akan membantumu dalam menentukan penyakit DBD atau biang keringat. 

Artikel berikut akan membahas perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat. Tujuannya adalah untuk memahami perbedaan kedua penyakit tersebut. 

Yuk, simak selengkapnya di bawah ini! 

1. Perbedaan Pengertian

Pengertian bintik merah dbd dan biang keringat

– Pengertian DBD

Sebelum membahas tentang perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat, kamu harus tahu terlebih dahulu tentang penyakit DBD. 

Menurut Kemenkes RI dalam lamannya disebutkan, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Infeksi ini bisa terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti

Di Indonesia sendiri, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus akibat gigitan nyamuk masih menjadi isu kesehatan. Hal ini dikarenakan angka penderitanya masih cukup tinggi. Selain itu, penyebaran penyakit ini juga masih tergolong banyak. 

Perlu kamu ketahui, persebaran penyakit DBD tidak hanya di Indonesia. Akan tetapi termasuk berbagai negara Asia Tenggara. Meski demikian, Indonesia masih menduduki angka tertinggi untuk kasus penyakit ini. 

Kondisi ini mengharuskan setiap orang untuk terus waspada dan menghindari penyebabnya. Seperti dilansir dari laman Kemenkes RI, penyebab DBD adalah gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini membawa virus dengue ke dalam tubuh manusia melalui gigitan. 

Adapun bentuk nyamuk Aedes aegypti secara umum berukuran kecil. Tubuhnya berwarna hitam pekat, memiliki dua garis vertikal putih di punggung. Adapun garis-garis putih horizontal pada kaki. 

Nyamuk tersebut sangat aktif pada pagi hingga sore hari, akan tetapi tidak jarang pula bisa ditemukan pula pada malam hari. Selain itu, juga juga sering ditemukan di dalam rumah yang gelap dan sejuk. 

Pasalnya, cuaca yang panas seperti di luar rumah ternyata kurang disukai nyamuk Aedes aegypti. Kondisi ini menjadikan risiko terkena penyakit DBD, yaitu tinggal atau bepergian di daerah tropis, salah satunya Indonesia. 

– Pengertin Biang Keringat

Dilansir dari Jurnal Kedokteran Diponegoro, biang keringat (miliaria) merupakan kelainan kulit benigna yang sering terjadi pada kondisi panas dan kelembapan yang tinggi. Akibatnya, seseorang dapat memproduksi keringat berlebih. 

Orang yang sering mengalami biang keringat adalah bayi atau anak-anak. Meski demikian, tidak jarang pula orang dewasa yang mengalami penyakit ini. Pasalnya, faktor utamanya adalah perubahan iklim dan suhu. 

Biang keringat yang sering terjadi pada bayi didukung oleh kondisi kulit yang belum berkembang sempurna. Kondisi ini menjadikannya sebagai salah satu masalah kulit yang sering dialami bayi. 

Selain sering dialami bayi, penyakit biang keringat juga terjadi secara berulang. Artinya, penyakit ini bisa kambuh sesuai dengan pergantian musim. Oleh karena itu, penyakit ini dianggap sebagai penyakit yang umum terjadi. 

Meski dianggap demikian, biang keringat juga harus diperhatikan. Tujuannya agar tidak terjadi dalam waktu yang lama dan dapat dicegah. Caranya bisa dilakukan dengan memahami penyebabnya dan cara pencegahannya. 

2. Perbedaan Gejala

BEDANYA BINTIK MERAH KARENA DBD DAN BINTIK MERAH BIANG KERINGAT

– Gejala DBD

Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat bisa diidentifikasi dari gejalanya. Berikut ada beberapa gejala penyakit DBD. 

  • Demam Tinggi 

Gejala pertama penyakit DBD adalah mengalami demam tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan suhu badan yang mencapai 39°C. Pada umumnya, demam berlangsung selama 2–7 hari, kemudian turun dengan cepat. 

  • Sakit Kepala 

Gejala selanjutnya yang disebabkan oleh infeksi virus dengue adalah sakit kepala. Gejala ini sering ditandai dengan rasa sangat nyeri di kepala. Kondisi ini menjadikan penderitanya sulit untuk berpikir. 

  • Menggigil 

Gejala yang juga muncul pada penderita DBD adalah menggigil. Meskipun gejala awalnya adalah demam, akan tetapi gejala selanjutnya diikuti perasaan dingin. Kondisi ini menjadikan penderitanya merasakan dingin yang menusuk. 

  • Ruam dan Bintik Merah pada Kulit  

Gejala lainnya yang menunjukkan penyakit DBD adalah ruam pada kulit. Ruam ini ditandai dengan bintik-bintik merah yang terjadi akibat pendarahan. Apabila ditekan, bintik ini tidak akan pudar. Adapun munculnya sekitar 2–5 hari setelah demam. 

Selain gejala yang telah disebutkan, terdapat banyak gejala lain penyakit DBD. beberapa gejalanya, seperti lemas, nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah, mimisan, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam. 

Selain itu, pada fase kritis biasanya ditandai dengan suhu tubuh menurun dan tubuh terasa dingin. Kondisi ini sering membuat penderita merasa sudah sembuh. Padahal, fase ini bisa menjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa. 

– Gejala Biang Keringat 

Secara umum, biang keringat tidak menimbulkan gejala-gejala yang serius. Pasalnya, gejala yang paling sering dialami oleh penderitanya, yaitu berupa ruam merah. Kondisi ini sering diiringi dengan bintil-bintil kecil yang terasa gatal dan perih pada permukaan kulit. 

Gejala tersebut menurut laman Siloam Hospitals terjadi pada area penumpukan keringat. Beberapa di antaranya, seperti pada lipatan leher, punggung, selangkangan, dan dada. Gejala-gejala ini masih tergolong umum terjadi, sehingga tidak perlu sangat dikhawatirkan. 

Meski demikian, kamu harus waspada apabila biang keringat diiringi gejala lain. Seperti disebutkan dalam laman yang sama, Siloam Hospital menekankan terdapat tanda-tanda yang mengharuskan penderita segera berkonsultasi dengan dokter. 

Berikut gejala-gejala yang bisa diidentifikasi untuk mendapat tindakan medis dengan cepat.  

  • Munculnya bintik berwarna merah yang membengkak dan terasa sakit. 
  • Bintik-bintik kecil mengeluarkan nanah. 
  • Demam dan menggigil. 

Apabila seseorang telah mengalami gejala-gejala tersebut maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penanganan medis dengan tepat. Selain itu, juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 


3. Perbedaan Pengobatan

– Pengobatan DBD 

DBD termasuk salah satu penyakit yang masih bisa diobati, asalkan mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Adapun pengobatannya sebagai berikut. 

  • Mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. 
  • Melakukan istirahat secara total dan mengompres tubuh untuk mengatasi demam. 
  • Mengonsumsi obat simptomatik untuk menurunkan panas. 
  • Melakukan konsultasi dengan dokter. 

Tips Mencegah DBD

Mencegah DBD juga bisa dilakukan dengan banyak cara. Beberapa di antaranya sebagai berikut. 

  • Menguras tempat penampungan air. 
  • Menutup wadah-wadah penampungan air. 
  • Mengubur barang-barang bekas. 
  • Menjaga kebersihan rumah. 
  • Menggunakan lotion atau obat nyamuk. 
  • Melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging. 
  • Menggunakan kelambu saat tidur. 
  • Menggunakan kawat nyamuk pada ventilasi rumah. 
  • Mengenakan pakaian tertutup serta pakaian berwarna terang. 
  • Vaksinasi dengue pada anak-anak berusia 9-16 tahun. 

– Pengobatan Biang Keringat

Kamu perlu tahu cara mengatasi biang keringat, terutama apabila sudah terlanjur mengalaminya. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, misalnya seperti berikut. 

  • Saat cuaca panas, gunakanlah pakaian yang longgar. 
  • Usahakan untuk selalu menjaga kondisi kulit tetap lembap, sejuk, dan dingin. 
  • Pastikan kondisi kamar tidur dalam keadaan sejuk. 
  • Menghindari aktivitas fisik berlebih, terutama ketika cuaca panas. 
  • Menghindari pemakaian krim dan salep yang dapat menyumbat pori-pori kulit. 

Penyebab Biang Keringat: 

Biang keringat bisa disebabkan oleh banyak hal. Seperti dilansir dari laman Siloam Hospitals, berikut beberapa penyebabnya. 

  • Cuaca panas yang menyebabkan tubuh kepanasan. 
  • Tinggal di daerah dengan iklim tropis. 
  • Melakukan berbagai aktivitas fisik yang memicu tubuh memproduksi keringat berlebih, misalnya dengan berolahraga. 
  • Kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna, biasanya terjadi pada bayi. 
  • Berbaring dalam kurun waktu lama, misalnya ketika sedang sakit. 
  • Obesitas atau kelebihan berat badan. 

Kesimpulan Perbedaan Bintik Merah DBD dan Biang Keringat

Setelah mengetahui secara detail tentang DBD dan biang keringat, kamu pasti bisa membedakan gejalanya. Salah satu gejala yang mirip dari keduanya, yaitu bintik-bintik merah. 

Gejala tersebut memang dialami, baik oleh penderita DBD maupun penderita biang keringat. Perbedaannya, bintik merah pada penderita DBD terjadi akibat pendarahan. Selanjutnya, apabila ditekan tidak akan pudar. 

Berbeda dengan penderita biang keringat, yaitu ditandai dengan bintil-bintil merah pada permukaan kulit yang menyebabkan ruam. Pada kondisi kritis, bintil merah ini apabila ditekan akan mengeluarkan nanah. 

Jadi, itulah perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat yang perlu kamu ketahui. Untuk membantu meredakan gatal akibat bintik merah bisa dilakukan dengan Minyak Waji. Waji merupakan minyak balur multifungsi yang dibuat dari 10+ Botanical Essences

Bahan-bahan tersebut menjadikan Minyak Waji punya banyak khasiat. Salah satunya adalah meredakan gatal-gatal akibat oksidasi, inflamasi, dan lain sebagainya. 

Yuk, Sedulur Waji dapatkan produk Minyak Waji sekarang juga melalui website resminya di www.wajiofficial.id!

Artikel Terkait: Bintik Merah Seperti Darah Dibawah Kulit.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar